Rabu, 03 Juni 2009

laporan

LAPORAN OBSERVASI
MATA KULIAH PEMBELAJARAN TERPADU
DI MONUMEN JOGJA KEMBALI

SEJARAH PERJUANGAN MONUMEN JOGJA KEMBALI
1945 - 1949

Nama Kelompok:
Trisno Nugroho : (071122023)
Achmad Taufik Budi Kusumah : (071122032)
Paulus Haryoto : (071122033)
Purnomo : (071122034)
Prabowo Widodo : (071122076)
Dwi Hartanto : (071122094)

PROGRAM STUDI D-II PGSD
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2009
KATA PENGANTAR

























DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Observasi
B. Tujuan Observasi
C. Tempat Observasi
D. Waktu Pelaksanaan Observasi
E. Metode Observasi
BAB II ISI
A. Deskripsi Objek
B. Sejarah Objek
C. Pelaksanaan Kegiatan Observasi
D. Daftar Pertanyaan
E. Hasil Penelitian dan Pembahasan
F. Relevansi Dengan Mata Pelajaran di Sekolah Dasar
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Penutup
LAMPIRAN









BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Observasi
B. Tujuan Observasi
• Menyelesaikan tugas dari mata kuliah Pembelajaran Terpadu.
• Mahasiswa dapat menerapkan Pembelajaran Terpadu dengan memunculkan objek wisata sebagai acuannya.
• Mahasiswa dapat mengenal teknik-teknik Pembelajaran Terpadu
C. Tempat Observasi
Pesona Arsitektur
Monumen “Jogja Kembali”
Alamat: Jongkang, Sariharjo, Ngaglik, Sleman, Yogyakarta.
Telp: (0274) 868225 dan 868239
D. Waktu Pelaksanaan Observasi
Kamis, 5 Maret 2009 ; jam 11.00 – 14.00
E. Metode Observasi
• Wawancara yaitu metode tanya jawab yang dilakukan pada waktu pelaksanaan observasi dengan pemandu yang ada di monumen tersebut dengan bantuan petanyaan-pertanyaan yang telah disusun sebelumnya.
• Pengamatan langsung yaitu sebuah metode yang dilakukan dengan mengamati langsung objek-objek yang ada di dalam Monumen Jogja Kembali atau di sekitar Monumen Jogja Kembali.

BAB II ISI
A. Deskripsi Objek
B. Sejarah Objek
C. Pelaksanaan Kegiatan Observasi
D. Daftar Pertanyaan
1. Dimana letak Monumen Jogja Kembali?
2. Mana saja batas-batas Monumen Jogja Kembali?
3. Apa saja yang terdapat dalam Monumen?
4. Apa alasan monumen Jogja Kembali dibuat?
5. Apa saja fasilitas yang terdapat dalam Monumen Jogja Kembali?
6. Siapa penggelola Monumen ini?
7. Bagaimana sejarah dibentuknya Monumen ini?
8. Siapa pendiri Monumen ini?
9. Kapan Monumen ini didirikan?
10. Bagaimana proses pembuatan Monumen ini?
11. Event – event apa saja yang pernah diadakan di Monumen Jogja Kembali?
12. Berapa jumlah pengunjung rata – rata tiap hari, bulan, dan tahun?
13. Berapa pemasukan dari Objek wisata ini?; digunakan untuk apa saja?; dan masuk kemana saja?
14. Berapa penggelola Monumen ini?
15. Adakah aturan-aturan bagi pengunjung? Apa saja?
16. Jam berapa Monumen dibuka dan ditutup untuk umum?
17. Bagaimana struktur organisasi di objek wisata ini?
18. Berapa luas wilayah objek wisata ini?
19. Adat istiadat apa saja yang sering dilakukan?
20. Dibagi berapa bagian wilayah Monumen ini?

E. Hasil Penelitian dan Pembahasan
1. Gambaran umum Monumen Yogya Kembali.
Monumen Jogja Kembali dibangun pada tanggal 29 Juni 1985 dengan upacara tradisional penanaman kepala kerbau dan peletakan batu pertama oleh Sri Sultan Hamengkubuwono IX dan Sri Paduka Pakualam VIII.
Gagasan untuk mendirikan monumen ini dilontarkan oleh Kolonel Sugiarto selaku Walikotamadya Yogyakarta dalam Peringantan Yogya Kembali yang diselenggarakan oleh Pemerintah Daerah Tingkat II Yogyakarta tanggal 29 Juni 1983.
Dipilihnya nama Yogya Kembali, dengan maksud sebagai tetenger peristiwa sejarah ditarikya tentara pendudukan Belanda dari Ibukota Yogyakarta, tanggal 29 Juni 1949. Hal ini sebagai tanda awal bebasnya Bangsa Indonesia secara nyata dari kekuasaan pemerintahan Belanda.
LOKASI-LOKASI MONUMEN YOGYA KEMBALI:

2. Pintu Masuk Barat
3. Pintu masuk timur
4. Parkir Kendaraan
5. Replika Pesawat Guntai
6. Toilet Barat
7. Tanggul keliling
8. Plasa Upacara
9. Dinding Rana Pahlawan
10. Pintu Masuk lantai I
11. Pintu Keluar lantai I
12. Kolam
13. Pintu masuk lantai II
14. Relief
15. Diorama
16. Garbha Graha
17. Genzet
18. Taman Pasir Putih
19. Taman bermain
20. Kios souvenir
21. Toilet Timur
22. Replika Pesawat Cureng

Pembangunan monumen dengan bentuk kerucut dan terdiri dari tiga lantai ini selesai dibangun dalam waktu 4 tahun. Monumen Yogya Kembali diresmikan pembukaannya oleh presiden pada tanggal 06 juli 1989.
PAMERAN TAMAN
Meriam PSU dengan kaliber 60 mm buatan Rusia, salah satu koleksi yang menghiasi taman dan dapat diabadikan saat anda berkunjung ke Monumen Yogya Kembali.
RANA DAFTAR NAMA PAHLAWAN
Dalam rana ini diabadikan sejumlah 422 nama pahlawan yang gugur di daerah Wehrkreise III antara tanggal 19 desember 1948 s/d 29 juni 1949.
MUSEUM
Di lantai I terdapat empat ruang museum yang menyajikan benda-benda koleksi berupa :Realita, Replika, Foto, Dokumen, Heraldika, berbagai jenis Senjata, bentuk Evokatif Dapur Umum, yang kesemuanya menggambarkan suasana perang kemerdekaan 1945-1949.


PERPUSTAKAAN
Perpustakaan menggunakan satu ruang di lantai I, merupakan perpustakaan khusus yang menyediakan bahan-bahan referensi sejarah perjuangan kemerdekaan bangsa indonesia dan dapat dimanfaatkan oleh umum.
RUANG SERBAGUNA
Berada dilantai I, terletak di tengah-tengah ruangan dilengkapi dengan panggung terbuka. Setiap hari sabtu dan minggu di ruang ini di gelar berbagai atraksi diantaranya: tari klasik, gamelan, juga musik electone dengan lagu-lagu perjuangan. Ruang serbaguna Monumen Yogya Kembali juga dapat dipergunakan untuk acara-acara pernikahan, saeminar, wisuda, dll, dengan fasilitas kursi, sound system, AC central.
RELIEF
Lapik luar dinding lingkaran lantai II yang m,elindungi tubuh monumen disajikan 40 buah relief perjuangan fisik dan diplomatik perjuangan bangsa indonesia sejak 17 agustus 1945 hingga 28 desember 1949.
DIORAMA
Di ruang dalam lantai II disajikan 10 episode diorama perjuangan fisik dan diplomatik bangsa indonesia 19 desember 1948 dengan ukuran life size.
Berikut urutan diorama yang terjadi mulai tahun 1948 – 1949:
a. Penyerbuan tentara Belanda di Lapangan Udara Maguwo 19 Desember 1948.
b. Jenderal Sudirman melapor pada Presiden bahwa ada serangan mendadak (Gedung Agung, 19 Desember 1948).
c. Presiden dan wakilnya diasingkan (Sumatra, 22 Desember 1948).
d. Perlawanan oleh rakyat tgl 23 Desember 1948.
e. Konsolidasi dan pembentukan sektor X (Ngotho, 26 Desember 1948)
f. Serangan umum 1 Maret 1949 di Jln. Trikora.
g. Penanda tanganan Roem-royen statement 7 Mei 1949 di Hotel Des Indes Jakarta.
h. Penarikan tentara Belanda dari Yogyakarta tgl. 29 Juni 1949.
i. Jenderal Sudirman tiba di yogyakarta 10 Juli 1949.
j. Peringatan proklamasi kemerdekaan Indonesia di depan Istana Gedung Agung Yogyakarta tgl. 17 Agustus 1949.
GRABHA GRAHA
Lantai III disebut juga ruang Grabha Graha atau ruang Hening (meditasi), diharapkan pengunjung dapat mensyukuri karunia Tuhan dan mohon agar para syuhada yang gugur dalam mempertahankan kemerdekaan dapat diterima di sisi Tuhan sesuai dengtan amal bhaktinya.
ARENA BERMAIN ANAK-ANAK
Kami sediakan arena bermain untuk anak-anak disekitar monumen maupun di taman antaranya Animal Boat, Pedal Kiddycar, Ayunan dll.
TAMAN MONUMEN YOGYA KEMBALI
Di taman barat maupun timur monumen dalam event-event tertentu seperti HUT Monumen Yogya Kembali, Hari Raya Idul fitri selalu diselenggarakan pentas seni tradisional diantaranya jatilan, campursari , keroncong,dll. Bagi pengunjung yang kegerahan kami sediakan tempat istirahat di taman.

PETA LOKASI MONUMEN YOGYA KEMBALI

Monumen Yogya Kembali di buka setiap hari Selasa sampai dengan hari Minggu jam 08.00 – 16.00 WIB.
Pada masa liburan sekolah, Monumen Yogya Kembali hari Senin dibuka jam 08.00 – 14.00.
2. Hasil wawancara
Manurut Bapak Gunadi (alamat: Badran JT I 766 Yogya 549056) yang menjadi salah satu pemandu wisata di Monumen tersebut menerangkan bahwa batas-batas Monumen Yogya Kembali adalah sebagai berikut:

Barat : Padukuhan Jombor
Timur : Padukuhan Lempong sari
Selatan : Padukuhan nandan
Utara : Padukuhan Serdan

Koleksi – koleksi yang terdapat di Monumen yaitu barang-barang sejarah peninggalan, senjata-senjata rampasan Jepang, meriam, tandu jenderal Sudirman yang di pakai di desa Beduyu, Wonosari.
Tujuan monumen di bangun yaitu untuk melestarikan nilai-nilai sejarah, sebagai penghargaan bagi para pahlawan dan merupakan tetenger sejarah serta sarana pendidikan.

3.



F. Relevansi Dengan Mata Pelajaran di Sekolah Dasar

BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Penutup
LAMPIRAN

Tidak ada komentar:

Posting Komentar